Morning Macchiato

Aku hanya manusia biasa, tugasku hanyalah bermimpi dan memastikan diriku sedang berjalan menuju kesana. Apakah akan terwujud atau tidak, itu semua adalah kehendakNya. Maka percayalah dan serahkan sepenuhnya padaNya. Selamat bermimpi ! Bismillah... Inilah 100 mimpiku, hanya mimpi-mimpi sederhana. Semoga bisa menginspirasi. Jangan lupa di-aamiin-kan ya 1. Lulus S1 predikat Cum Laude 4 tahun (2020) 2. Diterima beasiswa LPDP afirmasi bidikmisi (2021) 3. Lanjut S2 di jurusan biologi Universitas Brawijaya (2021) 4. Kerja part time selama kuliah dg penghasilan min 1jt/bulan (2020) 5. Nulis buku nonfiksi/novel bestseller (2022) 6. Nulis antologi puisi & diterbitkan (2022) 7. Bikin podcast tentang personality & self love (2020) 8. Memperjuangkan kesetaraan gender  9. Nikah dengan orang yang aku cintai & dapat restu dari camer  10. Jadi public speaker (2020) 11. Jadi tutor bimbel SD + SMP + SMA (2017-2019) 12. Beli barang kesukaan kel

Biar waktu yang menjawab? Ah.... Omong kosong. Selama ini, Waktu tak pernah berbuat apa-apa. Waktu tak pernah sengaja membuat segalanya hilang dan terlupakan. Waktu hanya membuatku semakin menua, berkeriput lara Waktu terus memaksaku tumbuh dan merekah disaat hati tak pernah siap. Waktu tak pernah menghapus jejak Hanya membuat luka mengering bersama goresnya Masih berbekas. Malang, 17 Maret 2020. Kuucapkan selamat tinggal, semoga berbahagia & lekas sembuh. 

Pada akhirnya kita kalah : Benteng ego yang kau bangun dengan kokoh Telah retak dan usang Kini jadi puing-puing yang rapuh Pun benteng pertahananku, Benteng ilusi yang kuciptakan sendiri agar aku tak berani menerjang dan meruntuhkannya Aku rindu menjadi bagian dari hidupmu Menghafal satu-persatu ambisimu yang kau susun dengan tabah  Rindu mengingat kebiasaanmu yang terbawa menjadi kebiasaanku Akhirnya aku menyadari Hanya ada satu orang Yang bersedia memasuki rumitnya duniaku Meredam segala kekacauan hati dan pikiranku Dan aku percaya Manusia bisa jatuh cinta lebih dari sekali Pada orang yang sama sekalipun Sungguh, aku membuktikannya  Malang, 15 Maret 2020 Untukmu, 21 September 2013

Bagian paling menyakitkan dari kehilangan adalah Saat kau menyadari bahwa kau tak sekuat yang kau kira Saat kau tahu bahwa menanggung rindu lebih menyiksa dibanding pedihnya melepaskan Saat kau sadar bahwa tak ada yang menggantikan kehadirannya di hidupmu Saat kau lupa bahwa, kau yang memberi harapan sekaligus mematahkannya Saat kau mengerti bahwa apapun rintangan, meninggalkan bukan satu-satunya pilihan Dan dia telah berbahagia Bersama yang mampu menghadirkan senyum dan tawa di wajahnya Bersama yang tak melepaskan meski tak juga menggenggamnya begitu erat Bersama yang mampu menerima dan menguatkan di saat-saat tersulit dalam hidupnya Bersama yang berusaha ada, bukan yang menghilang setiap saat karena kesibukan tanpa alasan Dia telah berbahagia, maka melepaskan dan berdoa atas kebahagiaannya adalah keharusan.