Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Meraih Kemenangan di Tengah Pandemi

Gambar
Tidak terasa Ramadan telah menginjak pada hari ke delapan. Jika hari ini kita masih bisa berpuasa dan beribadah, alangkah bersyukurnya kita menjadi salah satu diantara sekian banyak manusia beruntung yang masih di berikan kesempatan bertemu dengan bulan penuh ampunan ini. Karena, banyak sekali saudara-saudara kita telah lama yang menantinya, berharap bisa menyambutnya dengan suka cita, dapat berlebaran melepas rindu dengan sanak saudara, namun semua tidak sempat dilakukan karena ajal menjemputnya lebih awal akibat pandemi corona saat ini. Untuk pertama kalinya dalam hidup, Ramadan tahun ini adalah Ramadan yang berbeda dari Ramadan-ramadan lainnya. Ramadan yang harus kita sambut di dalam rumah kita masing-masing. Ramadan yang biasanya membuat masjid-masjid penuh dan sesak. Kini menjadi masjid yang sepi bahkan kosong. Ramadan yang biasanya dipenuhi jadwal buka puasa satu bulan penuh bersama teman-teman dan keluarga, kini menjadi buka sendiri-sendiri di perantauan bagi s

Mengapa aku menulis?

Gambar
  Mengapa aku menulis? dan untuk apa aku menulis? ya, pertanyaan itu selalu muncul di benakku ketika aku menyadari bahwa hatiku selalu tergerak untuk mengeluarkan segala isi kepala lewat kata-kata. Entah ketika aku merasa marah, jengkel, gelisah, sedih, bahagia dan merasa ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiranku, aku selalu ingin mengungkapkannya. Namun sayangnya aku bukanlah orang yang pandai mengungkapkan segala sesuatu lewat ucapanku. Entah mengapa aku selalu tidak nyaman dan kesulitan melakukannya. Jadi aku memutuskan untuk menuangkannya dalam selembar kertas dan menyimpannya sendiri untuk diriku. Setidaknya dengan cara itu aku dapat merasa lebih baik. Sejak aku duduk di bangku sekolah, aku selalu mempunyai buku kecil yang menjadi tempat menuangkan segala pikiran dan emosi yang aku rasakan. Buku itu kuisi dengan puisi-puisi, kata-kata penyemangat, kutipan dari tokoh-tokoh terkenal dan ide-ide yang ingin aku tumpahkan. Dari sanalah aku mulai memberanikah diri mengi

This World Needs You

Hari ini aku ingin berterimakaih pada semesta Yang telah mengajariku banyak hal Tentang jatuh dan bangun, Tentang patah dan tumbuh, Tentang sakit dan sembuh, Tentang kecewa dan menerima, Dan tentang isi kepala manusia yang bermacam-macam Ya, manusia namanya... Yang rumit dan sukar ditebak Yang selalu ingin terlihat kuat sekaligus rapuh Yang punya sisi terang dan gelapnya masing-masing Yang tak seorangpun dibiarkan mengitip dan menjamahnya Tetaplah menjadi manusia rumit Because this world needs you Sebuah ocehan pikiran di tengah malam Malang, 30 April 2020

Panderman : Cinta Pertamaku pada Ketinggian

Gambar
Mendaki , muncak atau naik gunung, pasti bukan hal yang asing di telinga kan?. Apa sih yang muncul di benakmu saat melihat satu atau dua orang temanmu senang mendaki? keren kah? seram kah? atau dalam hatimu berkata "ngapain sih ndaki? udah bahaya, ngabisin duit, bikin capek lagi!" hehe. Seakan kamu tidak menemukan satupun hal positif yang bisa diambil dari kegiatan ini. Jika kamu salah satu orang yang berpikir demikian, coba pikirkan sekali lagi, mungkin kamu belum pernah merasakan bagaimana nagihnya olah raga satu ini. Ya, dulu aku pun begitu. Belum penah terbayang suatu hari bisa menginjakkan kaki di puncak dan akhirnya kecanduan sampai sekarang. Semua berawal saat aku kuliah di Malang. Suatu hari saat aku baru saja bergabung di salah satu organisasi kampus, tiba-tiba salah satu senior menawarkan untuk refreshing sekaligus mengadakan kegiatan outdoor supaya kami mahasiswa baru lebih mengenal satu sama lain. Ternyata banyak teman-teman yang antusias untuk ikut

Why I Try to Limit My Social Media

Gambar
Semua berawal dari rasa gundah yang selama ini aku rasakan. Aku melihat betapa sempurnanya kehidupan orang-orang di media sosial. Mereka berlomba-lomba menujukkan segala pencapaian yang telah mereka raih, entah itu prestasi akademik/nonakademik, pekerjaan, jabatan, karir, lifestyle,  makanan-makanan mewah yang mereka  post di instastory , outfit of the day yang kekinian, mirror selfie dengan tubuh langsing, putih dan mulus yang seakan mengaminkan standar kecantikan masa kini dan masih banyak lagi.  Saat itu pun aku menganggap bahwa media sosial telah berubah menjadi ajang 'pamer' bagi sebagian orang yang ingin menunjukkan kelas sosial mereka.  Everyone just tries to show their best, right?  Media sosial seakan terus menghipnotis, aku semakin gencar stalking kehidupan teman-teman lamaku, teman-teman kuliah, selebgram, selebritis, kepo dengan orang-orang yang menjadi viral. Terkadang aku merasa iri dengan kehidupan mereka yang sempurna. Mereka bisa mendap

Memahami Rumitnya Dunia INFJ

Gambar
Hello Guyss, buat kalian yang kuliah di jurusan psikologi atau yang suka kepo dengan dunia psikologi kepribadian pasti nggak asing dengan tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang membagi manusia menjadi 16 tipe kepribadian. Buat kalian yang penasaran dan belum pernah mencoba test ini, kalian bisa klik link yang penulis bagikan di bawah artikel ini. Tapi jangan percaya 100% dengan hasil test ini ya, karena belum ada basis ilmiah yang membuktikan bahwa tes ini valid dan hasilnya pun bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi psikis/emosional kita saat melakukan test. Penulis sendiri yang dulunya memiliki tipe ISFJ, saat kuliah berubah menjadi INFJ. Akhirnya setelah mencoba lagi berkali-kali dalam jangka waktu yang lama hasilnya tetap INFJ sampai sekarang. Okayyy , kali ini penulis akan membahas tentang kepribadian INFJ yaitu kepribadian yang jumlahnya cuma 1% dari penduduk dunia. Kepribadian yang ' katanya ' paling sulit dipahami oleh banyak orang, bahka