Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Rumah

Pedih tak lekas beranjak Riang tawa mulai berhamburan Aku lelah pada hidup Yang selalu membawaku bermain Pada permainan teka teki yang tak usai Aku lelah dengan hatiku Yang sekeras batu Selalu meminta dua jawaban Antara hitam dan putih Dalam duniamu yang abu-abu Aku lelah dengan pikirku Yang berbelit seperti lilit benang Yang tak pernah kutemukan ujungnya Membuatku terjebak selamanya Jika masih ada ragu dalam ragumu Lantas bagaimana aku? Yang kian hari tak menentu Kau takut keputusanmu menjelma belati Tapi bimbangmu terus melarai Lepaskan. Lepaskan sesuatu yang enggan terlepas Jadilah kamu, yang selalu ku kenal Bukan dalam kendali yang lain Pulanglah. Rumahmu tak pernah beranjak pergi Selalu menanti sang tuan Yang sedang tertahan di perjalanan

Malang

 Disudut kota yang dingin Malam terasa panjang berselimut keheningan Yang kurasakan hanya beku dan hampa Kemudian isi kepalaku mulai mengacau "Aku ingin pintu doraemon" kataku "Untuk apa?" Tanyamu "Merampas kembali waktu, mengubah jalan takdir" jawabku yakin "Jika takdir berubah, apakah kamu akan tetap menjadi seperti sekarang?"  "Entahlah, aku hanya ingin semua menghilang dari sini (ingatanku)" jawabku sambil mengetuk keningku "Bagaimana jika kita ciptakan masa depan yang indah?" Tawarmu "Caranya?" "Dengan memaafkan masa lalu, kembali melanjutkan hidup, merancang mimpi dan tumbuh dengan luar biasa" Aku terdiam, mencerna. Lalu angin malam berhembus  Merampas semua ragu dari pundakku