100 Tahun Terlampaui
Dua puluh lima tahun lalu Kami melihat negeri ini Penuh kekacauan dan penindasan Mata kami dipejamkan Telinga kami disumpal Mulut kami dibungkam Idealisme kami dilunturkan Terhasut tipu muslihat Retorika berbisa di atas mimbar Janji-janji keadilan dan kesetaraan Iming-iming kesejahteraan Atas nama rakyat Nyatanya, kekayaan negeri dikuras Hanya untuk menyumpal Perut-perut buncit para bedebah Telah tiba saatnya kini Raga kami tersekat batas generasi Kami titipkan panji pada pemuda-pemudi Meneruskan secerca asa dan mimpi Melawan nurani yang telah mati Secuil harapan kami untuk negeri Yang telah gersang untuk ditangisi Rakyat-rakyat yang mengais sisa harga diri Dengan lambung keroncongan tak terisi " Selamat menua Indonesiaku, di usiamu yang tak muda lagi, kami tak hentinya menagih janji kemerdekaan yang kini hanya sebatas perayaan setahun sekali"