Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Malam itu

Malam itu.... Batinku terguncang Amarahku memuncak Nafasku tercekik Raut wajahku mulai kusut  Tanganku mengepal kuat-kuat Aku menatap hamparan langit Tak ada bintang-bintang berkelip Tak ada bulan yang biasa menyuguhkan sinar nanarnya Gelap begitu pekat, sepekat rasa yang kutahan terlalu lama Malam itu setetes air terjatuh Dari pelupuk mata kiriku Malam kian mencekam menggigil Aku ingin berteriak, tapi pada siapa? Aku ingin menangis, tapi langit terus mengintipku Aku seorang diri dikepung petang dan sunyi Aku seorang diri hilang, hingga pagi hari tampa seorang pun mencari

Kembalikan Aku

Dalam lemah dan ragu Menjelma aku yang tak henti-hentinya bisu Saat petang datang, tak kuasa aku menahan deru malam "Kemana mentariku hilang?" Suaraku makin tercekik  Aku terpenjara hampa Tangisku pecah berdarah "Tak adakah yang mendengar?" Perlahan sang kabut putih itu menjauh, hilang Suara yang memanggil namaku, lenyap Sekarang tinggal sunyi menghampiri Aku ingin pulang Ohh.. Tuhan, Kembalikan ragaku

TUHAN, AKU LELAH !

Tuhan aku lelah Tuhan, aku sedang tidak bergairah Tuhan, aku sedang patah, sedang rapuh Tuhan, aku hilang angan, hilang harap Lalu aku menghela nafas... Menghembuskannya perlahan Hahaha.. Aku tertawa lirih Apa dirimu tak tahu malu? Mulai dari berjalan kaki, hingga kau kayuh sepeda rongsokanmu Mulai dari kamu menangis saat berangkat san pulang sekolah Mulai menangis saat dunia terasa begitu kejam, sangat tak manusiawi Adakah padamu rasa keluh? Kau tau, hidup begitu adil Tuhan tau, bahu mana yang sanggup memikul beban Tuhan tau, hati mana yang kuat dihantam Diri kecilmu yang tegar nan kuat Diri kecilmu yang tak sama dengan lainnya Diri kecilmu, tidakkah engkau menyadarinya? Melaju, tumbuh, patah dan kembali tumbuh Diri kecilmu tak akan membiarkanmu kembali rapuh Tidakkah kau malu padanya?