Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Selamat Pagi, Sendu !

Menjemput mentari Deburan ombak berlarian menyelipkan gemuruh rindu Engkau yang tak jauh Namun juga tak dekat Engkau sedang lelah dan menyerah Engkau yang berdiam menyambut ragu Akupun ragu, aku pun sendu Di pagi yang indah Ada yang masih tak tersampaikan pada langit Di pagi yang beranjak cerah Ada yang masih dirahasiakan birunya laut Tentangmu Rasamu Ragumu Dan harapmu Kupastikan segera lenyap Disapu ombak, berpamit pada daratan Pantai Bajul Mati 31 Agustus 2019

Sepagi ini

Aku melihatmu dari kejauhan Tersenyum Aku melangkahkan kaki mencari mentari Namun mentariku pergi Masih melihatmu dari kejauhan Laut menyuguhkan angin dingin pagi hari Kakiku telah berhenti melangkah Aku kehilangan sosokmu dari kejauhan Tak menemukanmu, sorotmu Aku duduk diantara butiran pasir yang lembut Meleburkan diri dalam gemuruh ombak Menikmati tiap percik sendunya Bajul Mati 31 Agustus 2019

Mata Kecil

Senyap... Deru dingin angin menerjang tubuhku berharap bertemu selimut tebal dijalan nanti Malam dan siang hanyalah untuk orang berbahagia Yang menelusuri fananya dunia Dan aku... Aku hanyalah seorng pencari si mata kecil. Yang tak kutemukan di siang dan malam.... Menelisik pojokan kota mencari sang wanita Akhirnya ketemukan gadis sendang berduka manyapu hening saat itu Mata kecil nan mungil meneteskan air mata Ku beranikan menyapa tak kusangka menambah luka Namun sekarang belumlah esok. Kubawa bunga ke esokan hari kutahu lusa bunga akan mekar memancarkan warnanya Bahagia bersama kumbang-kumbang Dan aku... Aku hanya bisa tersenyum simpul Namun aku sangat bahagia. Kubawa lagi ia ke malam. Dan tiap malam kusiapkan sebuah mentari untuk mekar di esok hari. -Unknown-

Mimpi dan tangis

Bukannya sekali Aku tertidur, air mataku mengalir Ku lanjutkan bermimpi Malam menghanyutkanku Aku marah, benci dan sendiri Dunia ini selalu kejam Seperti biasanya

Membenci.

Akhirnyaaa... Kau tak ingin menjelaskan banyak hal Kau tak ingin bergegas menyimpulkan Diammu penuh arti Bagi yang bersedia mengerti Kau tak menuntut seorangpun memahami Matamu menelisik, hidungmu mengendus Luka-luka yang kausayati sampai menganga Bangkai-bangkai yang tak tampak mata Kau tersenyum simpul, tertawa hambar Kau bersama kepura-puraanmu Kau bersama beribu topeng diwajahmu Kau yang selalu menipu dirimu Membenci dirimu Lalu memusnahkannya Malang, 8 Agustus 2019 00.12

Suatu Ketika

Di suatu ketika Aku akan menceritakanmu sesuatu Tentang hambarnya tatapmu Tentang dinginnya sorot matamu Tentang perih dan getirnya diammu . Di suatu ketika Aku akan menceritakanmu sesuatu Tentang tetes lembut air matamu Jatuh perlahan dalam sunyi malam Tentang senyuman simpul tak bermakna Tentang rapuh, hancur dan hilangmu. . Di suatu ketika Aku akan menceritakanmu sesuatu Tentang tangan mungil yang mengusap kedua matamu Tentang diri mungil yang menarik kedua tangamu Tentang diri mungil yang mengajakmu bercerita hingga kau terlelap Membawa pergi ragamu. Malang, 2 Agustus 2019