Meraih Kemenangan di Tengah Pandemi

Tidak terasa Ramadan telah menginjak pada hari ke delapan. Jika hari ini kita masih bisa berpuasa dan beribadah, alangkah bersyukurnya kita menjadi salah satu diantara sekian banyak manusia beruntung yang masih di berikan kesempatan bertemu dengan bulan penuh ampunan ini. Karena, banyak sekali saudara-saudara kita telah lama yang menantinya, berharap bisa menyambutnya dengan suka cita, dapat berlebaran melepas rindu dengan sanak saudara, namun semua tidak sempat dilakukan karena ajal menjemputnya lebih awal akibat pandemi corona saat ini.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Ramadan tahun ini adalah Ramadan yang berbeda dari Ramadan-ramadan lainnya. Ramadan yang harus kita sambut di dalam rumah kita masing-masing. Ramadan yang biasanya membuat masjid-masjid penuh dan sesak. Kini menjadi masjid yang sepi bahkan kosong. Ramadan yang biasanya dipenuhi jadwal buka puasa satu bulan penuh bersama teman-teman dan keluarga, kini menjadi buka sendiri-sendiri di perantauan bagi sebagian orang. Ramadan yang dipenuhi lantunan merdu tadarus Al-Qur'an dari masjid-masjid, kini terdengar di balik tembok rumah-rumah para muslimin. 

Lantas bagaimana dengan ibadah kita? akankah tetap sama seperti Ramadan-ramadan sebelumnya? Apakah akan meningkat? Atau justru malah menurun?. Semua adalah pilihan.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, dengan segala musibah dan cobaan yang kita terima, bukanlah alasan untuk menunda beribadah dan berbuat kebaikan. Marilah kita gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mencari ridho-Nya. #dirumahsaja bukan lantas membuat kita terus berdiam diri tanpa beramal sebanyak-banyaknya. Karena Insya Allah amal yang kita lakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dibanding hari-hari biasanya.

 Seperti hadits Rosulullah SAW yang berbunyi :
 "Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya), satu kebakan akan dibalas dengan 10 sampai 700 kali lipat. Allah SWT berfirman : kecuali puasa, sungguh itu untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku" (HR. Muslim)

Lalu apa saja yang bisa kita lakukan ditengah pandemi ini? dalam kondisi perekonomian nasional yang semakin memburuk, banyak sekali masyarakat menengah ke bawah yang menerima dampak akibat tidak bisa bekerja di luar rumah. Para penjual yang menutup toko-tokonya, pedagang tidak pergi berdagang ke pasar, tukang ojek yang tidak mendapat orderan, petani yang tidak berangkat ke sawah dan bahkan lebih parahnya banyak buruh-buruh yang terkena PHK. Bagi kita yang masih diberi rezeki yang cukup oleh Allah, alangkah baiknya jika kita bisa saling berbagi dengan mereka yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Melalui sedekah dan zakat yang kita bagikan, saudara sesama muslim dapat ikut menjalani ramadan dengan penuh kekhusyukan.

Selain itu anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing di rumah menjadikan kita memiliki banyak waktu luang untuk membaca Al-Qur'an. Jika biasanya di bulan Ramadhan dalam sehari kita bisa membaca satu juz Al-Qur'an, maka saat ini bisa bertambah menjadi dua juz dan seterusnya. Kita juga dapat melakukan sholat tarawih, qiyamul lail dan memperbanyak amalan-amalan sunnah lainnya di rumah. Dibandingkan menghabiskan waktu dengan sia-sia untuk bermain media sosial selama berjam-jam. Selagi masih diberikan Allah kesempatan bertemu dengan bulan ini, maka sebaiknya kita gunakan waktu dengan semaksimal mungkin. Karena tidak ada yang menjamin kita bisa bertemu dengan Ramadan yang akan datang.

Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua agar terus mendekatkan diri kepada Allah. Dalam kesempatan Ramadan yang penuh keberkahan ini marilah kita umat islam bersatu seraya mengangkat kedua tangan memohon kepada Allah agar pandemi ini segera berakhir dan kita bisa menjalankan segala aktifitas seperti biasa demi mendapatkan ridho-Nya. Marilah kita ambil hikmah dari setiap musibah dan meraih kemenangan di bulan Ramadan dengan tetap berada di rumah.




Madiun, 1 Mei 2020 / 8 Ramadan 1441 H
Ramadan Menulis Part II
Tema : Hikmah di balik wabah, menjalani ramadan dan menyiapkan kemenangan










Komentar

  1. Membaca tulisanmu membuka cakrawala pikiranku dan menyadarkanku bagaimana ibadahku di ramadhan kali ini? Terus menulis kawan dunia menunggumu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan

Mengapa aku menulis?

School From Home, Efektifkah?