Menyambut Hari Kemenangan


Pagi ini, udara sungguh menusuk-nusuk tulang

Perlahan tubuh dihangatkan semburat sinar surya, merengkuh sanubari 

Penduduk bumi sudah terbangun dari tidur lelap, bergegas

Sayup-sayup terdengar suara takbir berkumandang

Bersahutan diseluruh penjuru, mengetuk pintu langit

 Penduduk bumi berbodong-bondong menyambutnya

Segurat senyum tersungging, seraya bergandengan tangan penuh suka cita

Hamparan gunung lawu kokoh menjulang di angkasa
Menyuguhkan lukisan alam yang elok di sejauh mata memandang

Lantunan takbir terus dikumandangkan

Langkah-langkah kaki terhenti

Sajadah-sajadah digelar berjajar

Sujud pun direndahkan

Harapan dan doa-doa dilangitkan

Manusia yang angkuh dan  penuh dosa, memohon pengampunan

Hari kemenangan tiba, menghibur hati mereka yang bersabar 

Hari kemenangan tiba, menggetarkan jiwa setiap yang beriman

Insan-insan menetaskan air mata, menangisi kepergian Ramadan

Mengangkat kedua tangan, menundukkan kepala dalam-dalam

Memohonkan kesempatan berjumpa dengan Ramadan mendatang

***
Ramadan Menulis
Magetan, 23 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan

Mengapa aku menulis?

School From Home, Efektifkah?