Highly Sensitive People (HSP), apakah kamu salah satunya?

Untuk kamu yang merasa memiliki sifat sensitif atau "terlalu sensitif" dari kebanyakan orang, bisa jadi kamu adalah seorang HSP. Kamu akan sering mendengar komentar orang-orang di sekitarmu yang mengatakan "Jangan baperan deh!", "Udahlah gak penting, ngapain sih dipikirin?" dan komentar-komentar lainnya. Atau mungkin kamu akan lebih sering mengumpat di dalam pikiranmu sendiri karena terlalu mendalam dalam memikirkan segala sesuatu.

Highly sensitive people (HSP) atau hipersesitivity adalah seseorang yang sangat sensitif terhadap rangsangan fisik maupun emosional. Biasanya seorang HSP akan mudah terganggu dengan rangsangan fisik tinggi seperti suara yang keras, sentuhan, gambar-gambar yang memperlihatkan kekerasan atau tragedi berdarah serta bau yang tajam. Akibat sensitif terhadap rangsangan benda-benda fisik seorang HSP akan cenderung mudah mengalami eksim, alergi maupun asma.

Mereka juga sensitif terhadap rangsangan emosional, sehingga memiliki kecenderungan mudah lelah karena menyerap banyak informasi dari sekitar. Biasanya seorang HSP merupakan seorang yang sangat berempati karena dapat merasakan emosi orang-orang di sekelilingnya dengan mebaca ekspresi wajah, bahasa tubuh dan intonasi suara yang biasanya kurang diperhatikan oleh orang lain. Selain itu HSP juga dikenal memiliki intuisi tajam karena kepekaan mereka dalam memahami pola-pola serta perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar.

Dalam kesehariannya, seorang HSP biasanya tidak menyukai pekerjaan di bawah tekanan. Sehingga mereka mudah mengalami stres apabila harus mengerjakan sesuatu dengan terburu-buru dan dalam kurun waktu yang singkat. Dalam lingkungan sekolah, seorang HSP akan merasa cemas apabila terdapat ujian mendadak atau ujian dalam bentuk kuis yang menuntut mereka berpikir cepat dan spontan.

Seorang HSP sering disalahpahami oleh orang-orang di sekitar karena jumlah mereka yang tergolong sedikit, sehingga tidak semua orang bisa memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Mereka sering menetapkan standar yang tinggi untuk diri mereka sendiri karena mereka cenderung menghindari kesalahan. Seorang HSP membutuhkan banyak waktu untuk menyendiri dan beristirahat. Mereka membutuhkan jam tidur lebih panjang dari orang-orang pada umumnya untuk menurunkan stimulus, mengistirahatkan indera dan mengumpulkan kembali energi mereka.

Suatu ciri yang begitu melekat dari diri HSP adalah berpikir mendalam. Seorang HSP akan memproses informasi secara mendalam serta merefleksikan diri dengan pengalaman-pengalaman yang telah mereka peroleh. Menurut Ted Zeef, Ph.D, seorang yang supersensitif sangat intuitif dan mencoba memikirkan segala hal pada tingkat yang mendalam. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan HSP mudah mengalami kecemasan, overthinking dan berpikir negatif. HSP juga "dirancang" dengan sifat yang lembut, mereka akan mudah terlukai oleh kritik dan komentar-komentar negatif. Jika mereka melakukan kesalahan, mereka ingin dinasehati dengan cara yang baik dan dengan kata-kata yang baik.

HSP merupakan seorang conflict-avoidant yang cenderung berusaha mengikuti apa saja yang orang lain katakan, karena mereka sangat tidak menyukai konfik. Dalam perkumpulan, HSP juga cenderung menghindari hal-hal yang menyudutkan mereka, seperti kritikan. Kritik akan membuat pikiran mereka terbebani dan berujung pada sikap mereka yang semakin menyalahkan diri sendiri secara berlarut-larut.

Seseorang dengan tingkat sensitivitas tinggi tidak ingin mengecewakan orang-orang terdekat mereka seperti pasangan, sahabat ataupun keluarga. Sehingga mereka selalu berusaha keras membahagiakan orang lain dengan mengesampingkan kebahagiaan dirinya sendiri. Hal ini merupakan kelemahan dari seorang HSP.

Kelemahan lain yang dimiliki HSP yaitu sulit dalam mengambil keputusan atau setidaknya butuh waktu yang lebih lama dalam memutuskan segala sesuatu. HSP akan berpikir secara mendalam hingga ke detail-detailnya sebelum menjatuhkan pilihan. Mereka akan mempertimbangkan dampak negatif dan positif yang akan terjadi dengan matang sebelum mengambil keputusan. Hal ini akan sangat menguras waktu dan pikiran mereka.

Yapsss itulah beberapa ciri dari seorang dengan tingkat sensitivitas tinggi. Perlu diingat bahwa HSP bukanlah sebuah gangguan. Namun apabila sudah dalam level yang lebih tinggi, HSP dapat menyebabkan gangguan fisik maupun psikis seperti alergi, depresi, gangguan kecemasan dll. Untuk kamu yang merasa memiliki ciri-ciri tersebut, berlatihlah untuk mengendalikan diri, setting boundaries dan tetap berusaha untuk terus berfikir positif :)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan

Mengapa aku menulis?

School From Home, Efektifkah?