Tentang Merelakan

 "Sudah tidak terlalu menyakitkan lagi, katamu?"

"Ya"

"Kau tidak akan mengerti bagaimana rasanya berada di posisiku"

"Justru aku mengerti, karena aku pernah merasakannya"

****

Kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup ini memang sangat menyakitkan. Jika tidak berharga, maka tidak akan terasa sakit.

Tapi waktu mengajarkanku untuk mulai terbiasa bercengkrama dengan kata perpisahan dan kehilangan 

Dan setiap kali aku menemukan "seseorang yang berarti", aku sudah berkomitmen pada diriku sendiri untuk merelakannya pergi suatu hari nanti, meskipun jika saat itu tiba aku tidak akan pernah siap.

Aku pernah berpikir, kalau saja sedari awal aku tahu bagaimana sakitnya kehilangan seseorang, aku akan memilih tidak mengenal bahkan terikat dengan siapapun 

Tapi apa daya aku, apa daya hatiku yang terus membiarkan seseorang masuk dan memberikan kehangatan, waktu membuat ikatan ini semakin kuat. Mau tak mau, aku harus mempersiapkan diriku untuk kecewa setiap kehilangan itu tiba.

Pada akhirnya, kehilangan tidak lagi begitu menyakitkan. Seperti kataku.

Karena rasa sakit itu akan terus berulang, seseorang yang baru akan terus berdatangan lalu pergi, mengucap perpisahan, tidak terhindarkan, hingga nyerinya membuat kita terbiasa merasakan.
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan

Mengapa aku menulis?

School From Home, Efektifkah?