Kerja 14 Jam Sehari Bikin Kaya?


Saya pernah pernah mendengar sebuah statement seorang motivator yang bunyinya kurang lebih begini 

"Jika kamu kerja 7 jam sehari, kamu bekerja untuk mewujudkan mimpi orang lain, jika kamu bekerja 14 jam sehari, kamu mewujudkan mimpimu sendiri"

Okay, lagi-lagi tolak ukur suatu kesuksesan dilihat dari durasi kerja. Semakin lama durasi, katanya semakin produktif. Apakah benar begitu? 

Atau mungkin untuk kasta seorang karyawan seperti saya (yang sedang belum menjadi apa-apa ini) sepulang kerja harus bekerja lagi, menyusun mimpi saya sendiri. Menurut saya anggapan ini tidak salah 100%. Dan saya memang terbiasa menjalankan 2-3 pekerjaan (nyari duit) dalam sehari.

Yang ingin saya garisbawahi disini adalah soal durasi bekerja. Sehari kita hanya memiliki waktu 24 jam. Pada rata-rata orang 7-8 jam atau 1/3 hari di gunakan bekerja, sisanya 2/3 untuk istirahat (tidur) dan 3/3 untuk hal lain semisal menjalankan hobi, bersantai, main sosmed, nongki dsb.

Dari manajemen waktu tersebut, apakah ada yg perlu ditambahkan atau dikurangi? 

Apakah benar orang yang sukses harus memangkas waktu istirahat, waktu makan, waktu bersama keluarga ataupun waktu bersosialnya?

Menurut saya jawabannya adalah tidak. Setiap orang memang punya manajemen waktunya masing-masing, tapi saya personally kurang setuju dengan statement harus bekerja 14 jam/hari supaya bisa dikatakan sukses.

Selama bekerja tentunya otak dan tubuh kita sudah banyak menguras energi. Terlebih saat kegiatan dalam pekerjaan tersebut sangat padat. Kegiatan lain seperti istirahat, makan, kegiatan sosial, belajar dll adalah kegiatan penunjang untuk pekerjaan kita. Kok bisa?

Makan berguna untuk memberikan nutrisi dan menyiapkan energi dalam bekerja, istirahat berguna untuk mengembalikan tubuh ke kondisi sehat dan bugar. Kegiatan penting lain seperti nongkrong (bersosialisasi), membaca buku, bermain sosmed, ngegame, youtube-an secara langsung/tidak langsung dapat menambah skill/wawasan kita saat bekerja. Bersantai juga membuat mood kerja kita kembali lebih baik.

Kok main sosmed dan nongkrong juga penting? Begini contohnya, teman saya yang seorang content creator/jurnalis, saat sepulang kerja dia jarang main sosmed dan nongkrong (karena katanya tidak produktif) Kira-kira apakah dia punya bahan dan insipirasi untuk membuat konten saat bekerja? Wkwk. Jadi kegiatan apapun bisa dilihat positif/negatif tergantung dari subtansinya ya!.

Jadi yang perlu ditekankan adalah seberapa produktif kita selama bekerja (baik dalam durasi 7 jam maupun 14 jam). Jika kita dapat fokus dalam bekerja dan memanfaatkan waktu dengan baik, maka hasil yang diperoleh pun akan signifikan (signifikan tidak selalu besar).

Lalu benarkah jika kita bekerja dgn durasi 7-8 jam kita tidak cepat kaya? Belum tentu. Perkara kaya atau tidak ditentukan oleh berbagai faktor, seperti tingkat kecerdasaan, tingkat pendidikan, pengalaman, modal, durasi kerja, usia, jenis pekerjaan dll. Durasi kerja disini bisa menjadi salah satu faktor, tapi bukan satu-satunya.

Apakah ada orang kaya tanpa melakukan apa-apa? Tentunya ada kalau bapaknya kaya. Canda ya gais wkwk.

Jika dipandang dari sudut pandang lain, mungkin statement tersebut bertujuan agar kita tidak banyak membuang waktu luang untuk bermalas-malasan. Kalau ini saya setuju. Alih-alih melakukan kegiatan yang kontraproduktif, memang sebaiknya dimanfaatkan untuk menyiapkan masa depan, ceilah.

 Tapi semua kembali ke pribadi masing-masing, ada orang yang kuat bekerja selama 14 jam sehari, ada orang yang cukup bekerja 7 jam sehari.  Yang terpenting bagi saya adalah hidup harus tetap seimbang antara bekerja dan istirahat. Karena untuk bisa menikmati hasil jerih payah selama ini, kita harus memastikan bahwa kita tetap sehat sampai hari tua. Begitu kurang lebih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan

Mengapa aku menulis?

School From Home, Efektifkah?